puisiku

Kalender
Dalam bentuk kecil berwarna putih di pojok kamarku
Kau banyak ciptakan hari  istimewa untuk hidupku
detik demi detik yang terus berganti melanjutkan harimu
kau berjalan begitu cepat mamaksakan umurku semakin menua
dalam pojok ruangan ku lihat kembali kalender putih
dengan di iringi guyuran hujan yang menderas
memikirkan berapa banyak perubahan dalam hidupku
ku renungi huffft lelahh...
lelah dengan kondisi
capai dengan situasi
dalam kalender putih kupandangi hari lahirku

dalam hitungan hari umurku genap 19
tak ayal hidupku ingin  berubah
tapi kalender terlalu cepat berubah dari halaman satu ke halaman berikutnya
aku disini tertinggal
tertinggal untuk berubah

kau
Kau bagiku adalah sesapan mangkuk madu kehidupan
Cintamu adalah secercah harapan yang ditaburkan berjuta energi yang membangkitkan gairahku
Bersamamu bagaikan berbagai elektron yang bercampur proton yang membuatku sempurna
Sentuhanmu bagai sepoy sepoy  angi yang bertabrakan dengan kulitku
Suaramu adalah desahan suara angin yang menyayat otot-otot semangat
kehilanganmu bagai lirik syair tanpa nada yang berkumandang